Hujan di Beranda

Hujan di Beranda

Kamis, 27 Oktober 2011

Apakah Anda Blogger?

RT @Heditia: RT @melduds: Selamat hari blogger nasional! Ayo kapan terakhir kali posting di blog? *ngomong sama sendok*



Tweet yang menohok sekali pagi ini. Well, jangan ngaku blogger kalo blog saja tidak punya, tidak tertata atau malah tidak pernah update lagi. Ahahaha..

Menulis adalah suatu anugrah. Kenapa saya bilang begitu? Karna sepintar-pintar orang berbicara, berfikir ataupun mengeluarkan pendapat belum tentu dia bisa juga jadi penulis yang baik.

Berbahagialah para penulis, sampai kapanpun karya-karyanya akan terus digemari dan dibaca kecuali saat insan didunia sudah tidak bisa membaca lagi di seluruh belahan bumi ini.. Mungkin saat naas itu adalah dimana manusia sudah mengandalkan teknologi tinggi dimana bukan huruf menjadi penghantarnya. Oh itu mimpi yang sangat buruk. Kemajuan zaman yang juga berarti kemunduran di suatu sisi. Kemunduran yang berarti.

Berbicara tentang menulis, ah.. Saya juga bukan sesiapa. Seorang wanita kecil yang sedari kecil disodori budaya keingintahuan yang tinggi. Saya bahkan bisa menulis karna saya membaca. Dan, masih banyak lagi yang perlu saya baca. Penulis adalah pembaca yang budiman.

Sepertinya harus berterimakasih kepada Majalah Bobo. Itu majalah pertama yang rutin saya baca dan saya bolak balik halaman tiap halaman, memperhatikan cerita keluarga kelinci Bobo, Coreng, Upik dan Paman Gembul lalu cerita fairytale 'Negeri dongeng' tentang Ratu Bidadari yang cantik, Nirmala yang baik hati dan si Oki yang badung. Oh iya, lalu cerita Juwita dengan Abrakadabra-nya dan si Sirik dengan Alakazam-nya. Filosofi yang baik ditanamkan dicerita itu, bahwa yang jahat akan selalu kalah.

Setelah bisa fasih membaca, kamar saya dijejali dengan koleksi cerita rakyat se-Indonesia. Kumpulan cerita-cerita rakyat yang merupakan legenda, mitos, fabel, dongeng dan cerita pendek lainnya. Hasilnya masih saya rasakan sampai sekarang. Bahkan saya sebagai pendatang di tanah Sumatera Utara lebih tahu bagaimana legenda Danau Toba daripada mereka yang lahir dan besar di tanah Melayu-Batak ini.

Kegemaran membaca saya didukung oleh fasilitas perpustakaan SD saya dengan sangat baik. Tidak sia-sia SPP per bulan dan iuran ini itu bikin mama saya ngap-ngapan. Semua buku, ensiklopedia, kamus semua lengkap ada disana dengan suasana perpustakaan yang bersih, kalem dan ngebetahin.

Beranjak SMP, saya masih suka main ke perpustakaan. Namun tidak suka berlama-lama disana, perpustakaan sekolah negri, berdebu dengan koleksi buku yang ketinggalan zaman. Saya mengunjunginya untuk memilih buku dan membacanya di rumah. Karena koleksi bukunya sedikit (dibandingkan koleksi perpustakaan SD) saya bisa menelusuri buku mana saja. Dan di bangku SMP saya akhirnya mengenal karya sastra lama; Robohnya Surau Kami, Siti Nurbaya, Sengsara Membawa Nikmat, Dibawah Lindungan Kabah dan lainnya. Saya juga sempat menekuni beberapa karya NH.Dini seperti Namaku Hiroko, Padang Ilalang di Belakang Rumah, Keberangkatan dan lainnya.

Sesampainya di bangku SMA, saya mulai berani menulis, dibarengi kecintaan saya terhadap alam, saya mengagumi alam dari dekat dan mengenal buku Catatan Harian Seorang Demonstran-nya Soe Hok Gie. Kekritisan sosoknya mendoktrin saya sampai sekarang.

Tentang blog, menulis blog pertama kali di tahun 2004 di blogspot, sampai 2005 namun saya kehilangan passwordnya dan tidak bisa recovery lagi. Saya juga sering berbagi cerita melalui blog di jejaring sosial Friendster saya, ada dua blog di dua akun Friendster saya, yang dua-duanya lenyap di tahun 2011 ini ketika sosial media itu beralih menjadi game media tanpa sempat saya buat rangkapnya. Sempat juga menulis di notes Facebook dan mempunyai akun Tumblr. Namun, blogspot sepertinya tempat bernaung saya. Cukup satu saja. Satu saja mengurusnya sudah repot, apalagi berbagi perhatian?

Ah, jadi teringat. Saya mau membuat salinan tulisan di blog lama saya untuk saya repost disini. Nanti ingatkan saya yah?

Dan saya lagi-lagi belajar tersenyum untuk mengikhlaskan tulisan di blog Friendster saya setiap kali membahasnya. Mengapa sulit sekali merelakannya? Karna setiap tulisan di blog itu adalah tulisan sakti saya, tulisan ketika 'the dark ages' saya. Semua tulisan disitu saya rasa mempunyai nilai seni yang lebih dari tulisan biasa, karna semua berbakat menjadi penulis ketika patah hati.

Tetapi tidak perlu patah hati untuk menulis, percayalah.. Menulislah dan tersenyumlah..

Selamat Hari Blogger Nasional! :)

1 komentar:

Anonim mengatakan...

alhamdulillah saya dari awal ngeblog sampai sekarang masih tetap update posting walau tidak sesering dulu, karena kesibukan kuliah makin gila.