Hujan di Beranda

Hujan di Beranda

Sabtu, 15 Januari 2011

Hari ke-2 'Feeling Guilty'

Hari ini, aku terbangun dengan rasa kantuk yang masih terasa. Ngantuk tapi tidak bisa tidur nyenyak!

Karena bayangan tentangmu dan rasa bersalahku membaur menjadi satu. Apalagi ketika ku buka kembali ponselku dan mendapati pesan singkatku yang masih menunggu.

Apakah aku harus menjilat air liurku sendiri? Sedangkan kemarin aku menyuruhmu untuk sudahi percakapan dan tidak membalas kembali pesan terakhirku.

Hingga angin yang menyentakku dan balik membentakku. Hingga aku tersadar dan meminta maaf.
Namun sepertinya pesan maafku tidak pernah sampai. Dan aku semakin gelisah, resah yang selalu berujung basah..



Mungkin kamu ataupun mereka terlalu sulit untuk mengerti bahasa cintaku. Yah, mungkin kamu ataupun mereka tidak mengerti bahasa cintaku.

Apakah kamu mengerti kekasihku? Bahwa sentakkanku kemarin kepadamu karena aku sangat khawatir dan perduli atas kondisimu?
Dan apakah engkau mengerti wahai adikku? Bahwa bentakanku kemarin karena aku sangat kalut dan takut terjadi apa-apa dengan sang bunda yang terbaring sakit?

Yah, kalian tidak mengerti bukan? Karena bahasa cintaku terlalu abstrak. Tidak indah tersaji dari serangkaian kata penghias bibir.

Tapi tahukah kalian wahai orang yang kemarin ku sentak dan kamu yang ku bentak?

Aku cinta kalian, sangat cinta kalian dan aku sekarang sedang berusaha.
Berusaha membuat kalian bangga dan bahagia, meski sekujur tubuhku penuh luka dan perih.
Tapi aku akan selalu berusaha berlari, terjatuh dan merangkak untuk bangkit lagi.

Tak apalah, karena kalian tidak perlu tahu itu..
Toh aku akan selalu berusaha meyakinkan kalian bahwa aku selalu bahagia dan baik-baik saja.
Aku sekarang sedang berusaha, tunggu saja ya..
Aku pasti akan datang, sehat ataupun menjadi bangkai..

-kepada Kamu dan Mereka yang kucintai dalam diam, amarah, luka dengan dan tanpa airmata-

Tidak ada komentar: