Hujan di Beranda

Hujan di Beranda

Senin, 12 April 2010

tanya kenapa?

ini berawal dari pesan singkat antara saya dengan sahabat saya, ketika kebetulan dia sms saya nanya, "mau kemanamalam minggu ini?" dan kebetulan kemarin saya dapet undangan makan malem bareng dengan keluarga tantenya pacar karna si tante ulang tahun.
namanya juga undangan halal, kan haram kalo di tolak :p

lagian ada sebuah tradisi makan bersama di keluarga besar pacar saya saban ada yang ulang tahun. Belum lagi ketertarikan akan menonton film atau berbelanja bersama membuat saya jadi sering menghabiskan waktu bersama mereka.. kan asik gitu, malem minggu nonton sama pacar, mama pacar, ayah pacar dan adik-adiknya pacar *menurut saya itu asik bokk!*
dan *entah mengapa* belakangan ini mulai dari sepupu pacar sampai abangnya pacar saya tahun ini pada kerajinan menikah semua, jadi saya dan pacar pun, mau ga mau, dengan resiko cape yah harus mendatangi kondangan satu ke kondangan lainnya..
dan, catettt.. ini bukan sekedar dateng kondangan dan duduk cantik, makan dan pulang layaknya undangan..
no..no.. saya dan pacar serta sodara-sodara sekalian otomatis jadi tim sibuk dong!
ya ga sih?

lagian, masa orang semua sibuk trus kita diem aja? atau ketika melihat sesuatu yang di rasa ga srek dan perlu di benahi, masa ga turun tangan?
so, keikutsertaan saya pasti ada di event-event itu mulai dari sekedar jadi pengarah gaya amatir untuk bantuin pacar fotoin prawed mereka sampe jaga meja makan dan membagikan piring dan sendok kepada para undangan..

menurut saya itu indah, bisa menganggap mereka bagian dari saya dan saya ikhlas membantu mereka seperti keluarga sendiri. ngerasa cape, pasti! tapi saya ga nganggep itu sebagai "sesuatu yang ga kerjaan" atau "sesuatu yang ngerendahin harga diri" (ada opini teman saya begitu,red.)
saya merasa itu adalah bagian dari yang namanya proses, proses mengenal karakter keluarga besar pacar sebesar-besarnya.
dan bagi saya, ketika satu saat saya akan memutuskan untuk menikah, maka itu berarti saya telah siap untuk membaur dan menyatukan diri bersama mereka.
istilahnya, menikah berarti menikahi keluarga besar pacar, menyatukan dua keluarga menjadi bagian dari kita juga kan?

kembali ke pesan singkat, pembicaraan antara saya dengan sahabat saya tadi.
sahabat saya itu, dengan frontalnya di sms menolak mentah-mentah ketika saya bilang suatu saat dia akan merasakan yang saya rasakan,dia akan merasakan masuk ke suatu keluarga baru sebagai langkah proses pengenalan lebih lanjut. rasa yang datang, ketika kita sudah dianggap jadi bagian dari keluarga besar mereka.
rasa bangga karena merasa "diterima" yang datang bersamaan dengan tanggungjawab baru.
sahabatku malah bilang "males deh guweee"
sebuah jawaban yang membikin saya heran seheran-herannya.
umur pacarannya lebih lama dari umur pacaran saya, hubungan mereka pun tidak bisa dibilang main-main.
lalu, kenapa dia ga coba nyisihin waktunya untuk berada di tengah keluarga pacar?
well, saya memang tahu beberapa tentang cerita keluarga pacarnya sahabat saya itu, ada sedikit perasaan ga srek dengan si mamanya pacar dia.

tapi bukankah dengan mengenal mereka lebih dekat kita lebih mengenal karakter dan kebiasaan masing-masing? tak kenal maka tak sayang, bukan?
gimana mau sayang dan disayang kalo kemauan untuk membaur aja gada?
bukankah semua kembali kepada yang namanya niat dan kemauan?
gimana mau kenal, kalo ketertarikan untuk mengenal saja tidak ada?
toh, mereka juga bakal jadi keluarga kita (kalo jadi nikah sama anak mereka)
terlepas dari apa,bagaimana dan siapapun mereka..
dari proses mengenal tadi lah, kita bakal tahu kita sedang berhadapan dengan siapa.. kita bakal tahu, layak atau tidak sang pacar dan keluarganya jadi bagian dari hidup kita, ya toh?

dan sampai titik ini, saya masih heran-heran dengan jalan pikiran dia.
tapi yang jelas, saya tetap ingat nasehat mama saya : "terserah gimana nanti jadinya, yang penting niat kita baik, niat kita menjalin tali silahturahmi.. kalo jodoh, ya syukur.. kalo suatu saat ga jodoh pun, gapapa.. seenggaknya kita nanti di ingat orang dengan cerita yang baik"
itu yang saya pegang sampai sekarang, dan saya yakin saya tidak melakukan sesuatu yang salah dengan mengenal lebih dekat keluarga besar pacar baik dari pihak mamanya maupun dari pihak ayahnya.
saya cinta dia, dan saya hanya berusaha melakukan yang terbaik!

Wish me luck! :)

Tidak ada komentar: